Sabtu, 20 Maret 2010


GENTAYANGAN

Tuhan tuhan beraninya kau gentayangan
Dengan berjilbab tapi mengundang syahwat begitu
Tanpa ada haram tuhan berboncengan kesana kemari
Tobatnya bukan main pedulinya
Tapi soal mahram kau menghalalkan sendiri
Dengan dalil sendiri agar tuhan pasrah mengiyakan
Bahkan alamatnya menuju sorga kau palsukan
Lewat gunung ,batu dan berhala-berhala
Siapa sebenarnya tuhan diantara kamu ?
Batu,roti ,patung atu lekik tubuhmu yang kau sembah
Kalau mereka tuhan kenapa kau yang mengajarkan dalil bukan dia
Malah kau yang berboncengan bukan dia

Tuhan tuhantu hantu ...
Kau yang mengeja sendiri maknanya
Kau ajarkan pada mereka
kebodohan yang mengiyakan petunjukmu

Tuhan tuhan tu...
Apa yang kau Makrefatkan di atas panggung kehormatan dunia itu
Dengan menjual langsing tubuhmu ,

Tuhan tuhan tu...
Putri dunia
Tuhan tuhan tu
Putri indonesia !.


Api mencium air

Pernakah api mencium air ?
Siapa yang menang saat bersentuhan tubuhnya ?
Adakah air hamil karna disetubuh api?
Air bukan lelaki gagah
Api bukan perempuan lemah
Jangan harap bila tiada kasih sayangnya perempuan lemah itu
Semua hartamu akan dimakan lahap
Semua lautan luas akan dicuci mati
Kau akan menangis sendiri bila api sudah tak peduli anak-anaknya
Putra bangsa,pahlawan negaraku akan bodoh-bodoh
Pernakah api mencium air ?
Adakah air hamil karna disetubuh api?



Aku ingin bertamu dirumahmu
Belehkah aku mewakili datang kerumahmu
Aku ingin bertanya tanya
Aku ingin berdongen sepuasku
Sungguh menyenangkan hidup dirumahmu
Makanan siap saji kapanpun
Kamar tidurnya siap meyeyakkan berjam jam
Belehkah aku bertanya
Apakah kau lebih senang hidup berdempetan seperti ini
Dengan tetanggamu disana
Apakah kau lebih suka memanjakan mobilmu ketimbang aku
Aku datang sebagi raja
Karena kami yang mengirimmu uang
Entah hukum sedang global
Kami disuruh menyongkel batu emas lantas kau yang menjual
Kami jualan panasnya matahari
Tapi kau berani mengilhamiku

Kukirim surat untukmu
Terimalah ini bukan aku yang mewakili
Tapi bersama sama menulis dalam hatinya
Mungkin sudah lama tak terdengar suara lisanmu
Garauan diteras waktu kita kecil bercita cita
Waktu kau memberikan amplop perjuangan
Akan Melawan keparat yang menindas bangsa ini
Sekali lagi
Akan melawan baju dasi .

Terimalah jangan kau renungi
Surat ini bukan mimpi
Tapi janji hati

Separoh hati pajagalanku

Walau beribu ribu tahun mimpiku
Hidup dikaki tangga kota ini
Agar aku lebih dahulu mengenal suaramu
Bisikan bisikan apa yang kau kerjakan besok untukku
Atau lebih pagi mengambil bantuanku
Tanpa susah payah melawan ombak
Tanpa lelah mengepel bau keringatku
Pajagalan gerbang topeng pengintipmu
Pajagalan pinggir lamunanku
Pajagalan tempat tidur kekasihmu
Pajagalan sedang menunggumu
Dietalase untuk menerima pemberianmu
Sorga
Kau mencari sorga ?
Kami bertanya sorga ?
Cari dalam cermin
Lihat dalam hatimu.

Pajagalan sumenep 2009




Samsul Arifin: lahir di Saobi kangean kini,tinggal dikaki tangga kota Pajagalan Sumenep

Tidak ada komentar: