Sabtu, 20 Maret 2010


SUNYI MEMILIH KEHIDUPAN

Bila sinar matahari terbit di ufuk timur
Coba tanyakan tentang kesunyian alam
Terkadang terbang mengusap kerinduan kering
Kering
Kering
Panasnya bumi bila sedang menangis
Air matamu tak cukup mengubati asa
Hingga tapa terasa berpelukan
Laksana sutra di cium angain
Kau sedang bagaimana
Hati melhat bagaimana
Sementara kau sendiri mengis meminta-miinta
Kau ingat ibumu yang di rundung derap
Menimbakan baju supaya
Besok kau lebih indah menggunakan
Ayanhmu !
Sementara ayahmu….
Bagaimana
Bila sinar mentari terbit di ufuk timur
Apa yang kau lihat bila ayah sedang bersembah
jatuh miskin
kau pasti melacur perbuatan baik
dirimu untuk menutupi rasa lapar
ah, tidak ada agama bila orang lapar
satu tahun kemudian
kau duduk di istananya sendiri
punay mobil selangit
tapi kau ternakar sendiri
hingga tak terasa umurmu tinggal sejengkal
ini kehidupan
susah, senang
semua bisa berubah warna
tak kala petang tampak kau apa-apa
ia menjadi boomerang hidup
tapi kau apa-apakan dengan warna
walaupun kau sudah terbakar bahkan rembulan menang
coba tanyankan tentang kesunyian malam
terkadang sulpan bumi terbang mengusap kerinduan
bisa tenang dan
bisa kering tanpa akar
bila kau memilih

Rahasia hidupmu

Balasan orang baik akan ada dilangit hatinya
Ia akan mimpi dalam didurnya
Ia akan baca sebelum makannya

Anak-anak kecil selalu bercermin gayanya
Sepotong potong berhayal
Aku sebenarnya sama dengan ayah
Bentuk hatiku
Bentuk lisanku
Cara jalanku
Ini cermin tubuhku
Bila aku pergi maka catatanmu akan aku hafalkan
Kapan aku tersesat pasti menyebutmu
Oh ini rahasia yang alami sejak hidupmu

Sumenep,kepenatanku malam ini
Malam yang menyenangkan sumenep
Orang terpikat lelah membuka kulit pelapis dujana
Kematian sudah berada dipenghujung hulu
Sambil duduk termenung membangun harapan silam
Aku ingin meraihnya
Walau takdirku malam ini tiba
Paling tidak aku membuka awal gerbang kegelishan sumenep
Yang paro mengikir hati yang sudah karat
Sumenep
Harapan malam ini akan tertulis para ilmuan
Kekakuanmu mudah-mudahan sembuh
Malam yang menyenangkan sumenep
Beri aku semangatmu tuk masa yang kau impikan
Jangan takut jika aku berpisah darimu
Tolong sampaikan salamku buat anakmu kelak
Ceritakan ..
Aku bukan pembuka kepenatan pikirmu
Aku hanya orang pertama mengatakan sumenep
Sudah sembuh dari penjajah
Jangan lagi kau meyebutku para syair
Sebutlah sumenep hidup
Anak anakku ..
Jika pagi datang sebutlah
Aku orang sumenep merindukan sinarmu
Dan malam berseru
Ucaplah sekali lagi aku ingin sspertimu tenang menghadapi cobaan
Sorga yang terindah kini kau hampir digapaimu
Sumenep kau sudah sembuh dari penjajahan.
Sumenep,22 desember 09
Kota jakarta tak lagi kusayang
Kota jakarta tak lagi ku sayang
Tidak!bukan cuman aku yang menyebutmu
Tapi sudah lama dirasakan manusia yang lelah dibawah pohon
Kalau kau sepertimu
Mungkin mengundang derita yang mencemaskan anak-anakmu
Mereka saling bercerita jakarta hanya somboyan patung
Tumbuhnya markas pertahanan buat manusia
Tetapi tidak jarang manusia sendiri yang ditipu
Kemana jakartaku yang dulu?
Kemana bapak yang pernah memberi salam
Waktu tanganku diikat penjajah
Kota jakarta kota buaya perempuan
Kota jakarta kota banjir kandang doli,
Perawan,anak dibawah umur,bapakku yang berdarah terluka
Aku sudah tak mau bertamasya apalagi memelukmu dikota jepang
Selamat tinggal jakarta!
Aku tak akan berdiskusi tentang keberadaanmu di tempat sekolah teman2ku
Kalau teman2ku bertanya apakabar jakarta?
Kabarmu sungguh dusta,jawabku.
Buat apa aku menutupi semuanya
Kota jakarta tak lagi kusayang...
.
Pajagalan,09



JAGUNG DIMUSIM HUJAN
Petani merindukan jagung

Tidak ada komentar: