Senin, 17 Mei 2010


Us-ul
        ;Mengelana di Titik Waktu
Ada berapa sejarah
yang ingin kau tawarkan malam ini?
Tentang tawa, tangis, senyum
bahkan kisah-kisah nurani yang terbunuh
karena aku baru saja menyepi mencoba
menyunting harap di berbagai
gerbong waktu
                        (us-)
Ap yang kamu sunting diberbagai gerbong itu
Bisakah buat sejarah
                        (ul-)
Sejarah seorang manusia
yang masih dalam perantawan
menukik kelabu menjadi senja
menebas langit menjadi pelangi
menyandang kenyang
                        (us-)
Tapi ada catatan dari seorang pengelana
Sejarah hanya di kenang bukan dilahirkan
Seperti manusia.
Janganlah bermimpi untuk mencari sejarah
Carilah apa yang anak nusantara ini minta
                        (ul-)
Baiklah guruku!
Biarlah kan kupajang di amperan harap
Memahat puluhan sarang laba
Yang telah kusediakan rahim kerontang
Menelanjangkan Birahi Tua
                        (us-)
Semoga Bermadu
                        (ul-)

                                    Sumenep,05-10-’10


Samsul-arifin; lahir di kangean


Senin, 26 April 2010


Iman palsu
Bismillah wajah ini menuntunku
Melempar jauh dari pelataran batu-batu, goa.
Muhammad yang memberiku lambang kasatria kini lesuh, menangis.
Hati yang berjumud dewa-dewa syetan
Mengajakku mengimaninya.
Mereka bilang”ini tuhan menunggu do’aku”
Siang dan malam kulekatkan tanpa putaran jam yang dikendarai kesempurnaan.
Berrdiri. Kugantungi imajinasiku
Resapan asap kian menghabisi lidi
”doamu kuterima”
Tinggallah aku bersedih menganga ke langit-langit biru
Tuhan, benarkah kau turun berbentuk batu-batu yang sama
Dengan tanah dan batu rumahku ini.
Setiap saat anakku robohkan
Dibangun, dimekarakan kota pelacuran
Astaufirullah pembangunan yang dimakan cucu-cucumu
Kini tumbuh dan bersenang-senang di sekoah

Ashaduallah ilaha illallah, waashaduannamuhammadurrasulullah
Anakku. Ayah akan mengajarimu tentang ibrahim dan muhammadmu

Surat ke II
;Untuk putri
Meski tidak ada dongeng malam hari seperti kota Paris
Semoga kau tak sedih
Bapak sedang terbitkan kota kecil yang ada di pekarangan
Tempat di mana kau bermain sepatu plastik, canda tawa yang melukis
Dan keberanianmu menghafal.
Ini akan dibaca tetangga jendela kita ’kan terbuka terang
Biarlah orang menghafal karangan untuk anaknya sendiri
Putri...
Kota Paris sama dengan kota kecil di pekarangan
Mereka berdansa tanpa arah
Mereka di papah menuju kursi sekolah
Dan mereka tak berani adzan
Putri...
Mereka yang berani tak hanya tidur di kota
Atau gembira memandang senjata perang milik bapaknya.
Tapi anak-anak di biarkan sesuai derajatnya
Dituntun berlari-lari
Mengelilingi pasar buku.
                                                                                                       
      Anak kecil yang Bermimpi Kota Paris, Saobi.
                                                  

Samsul arifin: Asli Saobi Kangean.

Selasa, 20 April 2010

Surat Lama…



Aku duduk di bawah pohon
Mendengarkan curhatnya dimusim betina
Ia sangat kedinginan sembari berkumandang adzan
Memanggil anak bermain
Jangan terlalu jauh
Siapa tahu setelah shalat badai akan datang

Sebuah pertengkaran
Meraung sampai ketelaga
Aku menasehati mereka bertumpahan
Kalau engkau lagi marahan apa engkau tak lagi hidup denganku
Aku yang selalu memberimu nafas
Dan kau menguatkan aku
Yang berhak mengalah adalah manusia
Bukan saling berdebat mengunci pengantin dalam gereja itu
Kau tak salah apa tentang kebencian tuhan ini
Hanya manusia yang selalu berdikari kekurangan apa ?
Setelah tiba nanti kita akan diadili perjalananku
Dan kau tak penting
Ini surat lama sejak adam tumbuh mengenal hawa










Samsul arifin;kelompok Goa Puisi

Senin, 05 April 2010


okta
Sambil mengingat kekuatan tahun silam
Pujian sering bersemayam
Ramalan tak kunjung menglir kesudut-sudut masjid

Okta
Tragedi berdarah setelah perang 2009
Perebutan wilayah ingin membangun rumah
Mencuci tangan,meng adzani telinga kanan anak bayimu
Entah kekuatan sarjana apa yang berani
Menabrak-nabrak jalanan berduri
Jembatan roboh memutuskan tali
Okta perempuan yang mengaku sensetif
Membakar kecaman yang menginjak wilayahmu
Nyawa itu buah kembang layu
Alam tak berwarna dirona mataku
Ia tak akan mengaku memiliki kelemahan yang mudah tergantung
Semua akan gugur
Sembunyi di mata angin
begitu langka perjalan antar kota dan sebrang laut
Setetes merubah warna                                                                                               
Mengalir robohnya tangga pemilik

Siapa yang menyadari mainan ini akan dicium pedih

Sumenep,maret’10

Januari bersirih
aku tak mungkin melupakan dimana duduk berkenalan
bercerita sepanjang mengamin
dikempos truk
lorong-lorong gelap dimana menghitung
jumlah buah yang kutukar
seminggu berlalu sudah
kembali rumah-rumah dipanasi air
pintu-pintu salam sujud kami
menangis
hanya imbalan jeruji
aku diberi nasi terkurung langit
jiwa harapan sudah muntah-muntah
terkubur dalam kalimat senja
mimpi aku tinggalkan menjadi penambel besi ini
sampai berkarat
akupun tak pernah berhenti mengangkat tangan
tunggangan kuda sudah kulepas
kubiarkan mencari angin
salam saja buat kekasihku besok
tunda dulu harapan ingin berjalan kepinggir sungar untuk berenang
menari nari bersama
aku mulai biasa meski tidak berada di kelasmu
titip kawan-kawanku masukkan namaku
dalam urutan absen terakhir saja
aku ingin menimba bersamamu
tentang allahmu
tentang rasulku
dan motor yang kau beli sekarang.

Anjal 2010

Bungin
Setitik madu
Antara ombak besar dan satu nyawa
Bila engkau lengah dalam kemewahanmu
Engkau memang sadar tapi belum pulih
Diatas langit orang memandangi
Dan bercun-racun tanaman yang kau makan
Untuk apa hidup denganmu bila ombak
Akan menyakitkanku
Ya,tinggal kalian ucap aku
Niscaya infanteri yang mengelilingi membuka celah
Ombak yang kau potret tiap saat
Benar-benar menyakitkan.

Setitik madu
Masih kuat menyembuhkan lelah mereka
Ada orang mengajakmu tinggallah bersamaku
Kau masih percaya settik madu
Tak akan pernah habis
Lalu bila habis pesan mana yang kau tinggalkan
Kau terlalu menyembah petualangan
Dari dukun mistik
Kalau air melilah urat batu sama lain
Yang kau tempati dan kau tiduri bersama anak-anakmu.
Dan kau masih terlelap
Sekarang kau berteman dengan laut
Pasang surutpun berkeliaran malam dan siang

Setitik madu
Antara ombak besar dan satu nyawa.

Laut ditimur saobi.

Sabtu, 20 Maret 2010


GENTAYANGAN

Tuhan tuhan beraninya kau gentayangan
Dengan berjilbab tapi mengundang syahwat begitu
Tanpa ada haram tuhan berboncengan kesana kemari
Tobatnya bukan main pedulinya
Tapi soal mahram kau menghalalkan sendiri
Dengan dalil sendiri agar tuhan pasrah mengiyakan
Bahkan alamatnya menuju sorga kau palsukan
Lewat gunung ,batu dan berhala-berhala
Siapa sebenarnya tuhan diantara kamu ?
Batu,roti ,patung atu lekik tubuhmu yang kau sembah
Kalau mereka tuhan kenapa kau yang mengajarkan dalil bukan dia
Malah kau yang berboncengan bukan dia

Tuhan tuhantu hantu ...
Kau yang mengeja sendiri maknanya
Kau ajarkan pada mereka
kebodohan yang mengiyakan petunjukmu

Tuhan tuhan tu...
Apa yang kau Makrefatkan di atas panggung kehormatan dunia itu
Dengan menjual langsing tubuhmu ,

Tuhan tuhan tu...
Putri dunia
Tuhan tuhan tu
Putri indonesia !.


Api mencium air

Pernakah api mencium air ?
Siapa yang menang saat bersentuhan tubuhnya ?
Adakah air hamil karna disetubuh api?
Air bukan lelaki gagah
Api bukan perempuan lemah
Jangan harap bila tiada kasih sayangnya perempuan lemah itu
Semua hartamu akan dimakan lahap
Semua lautan luas akan dicuci mati
Kau akan menangis sendiri bila api sudah tak peduli anak-anaknya
Putra bangsa,pahlawan negaraku akan bodoh-bodoh
Pernakah api mencium air ?
Adakah air hamil karna disetubuh api?



Aku ingin bertamu dirumahmu
Belehkah aku mewakili datang kerumahmu
Aku ingin bertanya tanya
Aku ingin berdongen sepuasku
Sungguh menyenangkan hidup dirumahmu
Makanan siap saji kapanpun
Kamar tidurnya siap meyeyakkan berjam jam
Belehkah aku bertanya
Apakah kau lebih senang hidup berdempetan seperti ini
Dengan tetanggamu disana
Apakah kau lebih suka memanjakan mobilmu ketimbang aku
Aku datang sebagi raja
Karena kami yang mengirimmu uang
Entah hukum sedang global
Kami disuruh menyongkel batu emas lantas kau yang menjual
Kami jualan panasnya matahari
Tapi kau berani mengilhamiku

Kukirim surat untukmu
Terimalah ini bukan aku yang mewakili
Tapi bersama sama menulis dalam hatinya
Mungkin sudah lama tak terdengar suara lisanmu
Garauan diteras waktu kita kecil bercita cita
Waktu kau memberikan amplop perjuangan
Akan Melawan keparat yang menindas bangsa ini
Sekali lagi
Akan melawan baju dasi .

Terimalah jangan kau renungi
Surat ini bukan mimpi
Tapi janji hati

Separoh hati pajagalanku

Walau beribu ribu tahun mimpiku
Hidup dikaki tangga kota ini
Agar aku lebih dahulu mengenal suaramu
Bisikan bisikan apa yang kau kerjakan besok untukku
Atau lebih pagi mengambil bantuanku
Tanpa susah payah melawan ombak
Tanpa lelah mengepel bau keringatku
Pajagalan gerbang topeng pengintipmu
Pajagalan pinggir lamunanku
Pajagalan tempat tidur kekasihmu
Pajagalan sedang menunggumu
Dietalase untuk menerima pemberianmu
Sorga
Kau mencari sorga ?
Kami bertanya sorga ?
Cari dalam cermin
Lihat dalam hatimu.

Pajagalan sumenep 2009




Samsul Arifin: lahir di Saobi kangean kini,tinggal dikaki tangga kota Pajagalan Sumenep

SUNYI MEMILIH KEHIDUPAN

Bila sinar matahari terbit di ufuk timur
Coba tanyakan tentang kesunyian alam
Terkadang terbang mengusap kerinduan kering
Kering
Kering
Panasnya bumi bila sedang menangis
Air matamu tak cukup mengubati asa
Hingga tapa terasa berpelukan
Laksana sutra di cium angain
Kau sedang bagaimana
Hati melhat bagaimana
Sementara kau sendiri mengis meminta-miinta
Kau ingat ibumu yang di rundung derap
Menimbakan baju supaya
Besok kau lebih indah menggunakan
Ayanhmu !
Sementara ayahmu….
Bagaimana
Bila sinar mentari terbit di ufuk timur
Apa yang kau lihat bila ayah sedang bersembah
jatuh miskin
kau pasti melacur perbuatan baik
dirimu untuk menutupi rasa lapar
ah, tidak ada agama bila orang lapar
satu tahun kemudian
kau duduk di istananya sendiri
punay mobil selangit
tapi kau ternakar sendiri
hingga tak terasa umurmu tinggal sejengkal
ini kehidupan
susah, senang
semua bisa berubah warna
tak kala petang tampak kau apa-apa
ia menjadi boomerang hidup
tapi kau apa-apakan dengan warna
walaupun kau sudah terbakar bahkan rembulan menang
coba tanyankan tentang kesunyian malam
terkadang sulpan bumi terbang mengusap kerinduan
bisa tenang dan
bisa kering tanpa akar
bila kau memilih

Rahasia hidupmu

Balasan orang baik akan ada dilangit hatinya
Ia akan mimpi dalam didurnya
Ia akan baca sebelum makannya

Anak-anak kecil selalu bercermin gayanya
Sepotong potong berhayal
Aku sebenarnya sama dengan ayah
Bentuk hatiku
Bentuk lisanku
Cara jalanku
Ini cermin tubuhku
Bila aku pergi maka catatanmu akan aku hafalkan
Kapan aku tersesat pasti menyebutmu
Oh ini rahasia yang alami sejak hidupmu

Sumenep,kepenatanku malam ini
Malam yang menyenangkan sumenep
Orang terpikat lelah membuka kulit pelapis dujana
Kematian sudah berada dipenghujung hulu
Sambil duduk termenung membangun harapan silam
Aku ingin meraihnya
Walau takdirku malam ini tiba
Paling tidak aku membuka awal gerbang kegelishan sumenep
Yang paro mengikir hati yang sudah karat
Sumenep
Harapan malam ini akan tertulis para ilmuan
Kekakuanmu mudah-mudahan sembuh
Malam yang menyenangkan sumenep
Beri aku semangatmu tuk masa yang kau impikan
Jangan takut jika aku berpisah darimu
Tolong sampaikan salamku buat anakmu kelak
Ceritakan ..
Aku bukan pembuka kepenatan pikirmu
Aku hanya orang pertama mengatakan sumenep
Sudah sembuh dari penjajah
Jangan lagi kau meyebutku para syair
Sebutlah sumenep hidup
Anak anakku ..
Jika pagi datang sebutlah
Aku orang sumenep merindukan sinarmu
Dan malam berseru
Ucaplah sekali lagi aku ingin sspertimu tenang menghadapi cobaan
Sorga yang terindah kini kau hampir digapaimu
Sumenep kau sudah sembuh dari penjajahan.
Sumenep,22 desember 09
Kota jakarta tak lagi kusayang
Kota jakarta tak lagi ku sayang
Tidak!bukan cuman aku yang menyebutmu
Tapi sudah lama dirasakan manusia yang lelah dibawah pohon
Kalau kau sepertimu
Mungkin mengundang derita yang mencemaskan anak-anakmu
Mereka saling bercerita jakarta hanya somboyan patung
Tumbuhnya markas pertahanan buat manusia
Tetapi tidak jarang manusia sendiri yang ditipu
Kemana jakartaku yang dulu?
Kemana bapak yang pernah memberi salam
Waktu tanganku diikat penjajah
Kota jakarta kota buaya perempuan
Kota jakarta kota banjir kandang doli,
Perawan,anak dibawah umur,bapakku yang berdarah terluka
Aku sudah tak mau bertamasya apalagi memelukmu dikota jepang
Selamat tinggal jakarta!
Aku tak akan berdiskusi tentang keberadaanmu di tempat sekolah teman2ku
Kalau teman2ku bertanya apakabar jakarta?
Kabarmu sungguh dusta,jawabku.
Buat apa aku menutupi semuanya
Kota jakarta tak lagi kusayang...
.
Pajagalan,09



JAGUNG DIMUSIM HUJAN
Petani merindukan jagung

Jumat, 19 Maret 2010

Perempuan yang Berjalan dengan Wajah Plastik

Selama aku tak sadar selama 2 bulan bermain-main dengan tombol HPku
Sekali dia kusentuh dengan perasaan bangga
Sudah berapa koin harga lahan sawahku yang kugadaikan
Selama aku menggenggam cintamu.
Bahkan aku tak epeduli,12 malam yang lalu manusia berteriak-teriak sampai kerongkongannya jatuh
Aku tak mendengarkan
Aku bahkan bisu
Tangan ini hanya untuk wanita yang ada dalam ponselku
Sekali wajahku melirik layer hp didalam saku
Ku kecup kening mu yang terhalang kaca hp
Aku sudah menerima sahadat
Aku beriman padamu wajah cantik di hpku
Siapapun tak boleh melukaimu

22 januari 2009.tempat aku bernyanyi
Sebelum aku memukau
Tidak ada swalayan satupun yang tertinggal di negri ini mulai jari-jemariku sampai keujung Rumput kuolesi agar berbentuk pelangi kecantikanmu.

Mungkin takdir tuhan sudah sampai dipagi ini
Mungkin aku memang kodoh hari ini
Mentari…..
Izinkan sinarmu memukau wajahku
Dan sisa-sisa embun menghangatkan saat aku memeluknya nanti.
Jarak kita tinggal 6 langkah lagi
Perasaanku berbunga-bunga wangi saat melihat senyumnya
Aku sangat tersapu ingin cepat mendekap
Kudekatkan tanpa sebait puisipun
Kamu…..?
Iyaa!
      Kenapa ko’?
Kenapa memang?,ia tak senyum lagi
           kenapa berbeda dilayar hp ini?
Ya,aku memang embun yang kau hangatkan
  Inialah wajahku,
Biar tidak cuman wanita cantik yang kau rindukan
Aku hanya manusia yang selalu mengemis di jalan tuhan
Agar wajahku dirubah
Biar nasibku berubah bisa berubah seperti wanita kantoran yang berduit.
            Maaf,aku tidak sengaja tapi ini kuasa tuhan dibumi.
Kemudian perasaanku berdenyut bagai bunga layu ditaman.


Ya tuhan,kenapa aku baru berpikir dengan wanita-wanita cantik saja
Wanita-wanita kusampun punyak nasib seperrti mereka mencari kuasanya.


            Maafkan aku juga bukan membencimu
Nasibku sama sepertimu juga!



Pajagalan,Sumenep.

Suara di Pintumu

angina,ombak melempar nahkoda suci
tenggelam ditangah laut
hanya maut memisah kerinduanku
entah saura apa kubunyikan memanggil saudara
aku hanya melihat bising seminar
kupingnya memakan badut hutan
keluar masuk dari cagar setan
baru air laut terasa menghidupkan kasih tuhan
dan akupun melempar caduk
semoga angina menemukan madu di kota
panasnya darat tak mampu keluar karun dari sepinya
ditamanku dijejaki pohon tandus berkarat
tambah potongan kulit harimau
kehidupan ini selamanya
tidak akan berpikir ada kelinciku.
Suaranya keluar sembilu
Memukul rahang yang papa
Aku bersama tuhan mempelai diranjang nuh
Aku percaya 5 hari musa akan datang
Tongkatnya akan memukul bokong kanan saudara
Itu gebok pertahanan cintaku
Dari jari-jemari yang berdiri.
Apa mimpimu tadi?
Aku tetap menunggu balasan


HARIKU
14 februari bukan cinta 9 maret
Aku yakin malaikat membawa asmara ini
Kasih dari sorga tempatnya halte
Happy valentine day’s
Selamat tinggal dari tidurmu tuhan
Tidak ada yang mewarnai mekah
Selain sehelai kain dengan tembok Claudius
Akhirnya santo akan tiba
Seperti suara gema adzan
Aku sudah basah dengan korek api tadi
Membakar ditangan lalu membawa ember minuman tuak
Tetap aku tidur nyenyak dirumah
Ditoko disawah biji
Inilah yang membesarkan
Bahkan aku terbang bertuturan jiwa.

PERJALANAN
UNTUK INGAT BUMIKU

Akhir selasa
Siap-siap menaruh rindu kembali
Pergi atau bukan kekasih
Tapi aku tidur sendiri
Dengan mimpi memasak
Toh kalau habis pasti mencari

Diakhir ujung angkot
Aju sengaja cuci muka terlebih dahulu
Agar air tetangga dengan tubuh ini kapan aku rindu
Siap bertamu
Dengan orang yang kukasihi apalagi membawa air cuci muka ke kost-an


Dipertengahan menuju rumah sayap trotoar mendekap ke angkot
Lalu melebur katanya ingin melebur dari siraman penjaga kota
Padahal ingin sering keluar cuci muka
Aku siap jadi kekasihmu hari ini.

Kemudian dihalaman kost
Aku segera tidur
Besok cuci muka lagi
Pulang sekolah semuga tuhan
Memercikkan hujn
Bila musim panas aku akan segera pulan
Ngirim untuk matahari agar menglah
Sampai aku kembali cuci muka lagi

Ujian kampus udah selesai
Kupaka pintu peti itu
Lama aku pendam sehelai kain putih
Barangkali tidak ada kesuciannya
Setelah kubuka langsung tenggelam.
Tidak lupa mengambil daun dihalaman
Untuk sebagian kekasih di impian,belanja.



PETANG
Sekarang hari semakin petang
Tubuh hidup sehelai bantal
Mataku hanya melihat gusuran tembok rumah
Ani berkisah pelabuhan sedang panas !
Menangis melihat saudara bersimpah
Penutur jalan menutu cairan Kran.

Kutang di Lithing BMW

Tentang jalanan..!
Anak dipenjara dalam karung agar sepi tangisan.rumah dipinggir jalan suka makan sabu sabu
Perayaan besar selalu dirayakan tiap hari dengan promosi kremat mayit.setan-setan gila mengerningkan mata percintaannya dengan kasih sorga. Apalgi semacam ketika air mengalir sampai kerumah sehat jiwa . tidak ada imitasian warna merah darah perawan tatkala direnggut malam kesatu oleh ikan ramba dalam tambak. Atau hitam putting susu bajoei
Satu bungkus hadiah dalam amplop kardus,mungkin artis dan satu penis dewan nomor 23 wijaya jam 2 malam.orang makan malam di iringi tangisan bayi dalam perut perempuan diskotik .
Seperti biasa kalau pergi kepasar pasti rimbun oleh-oleh bahkan sayur-sayuran berceceran dikandng sapi polisi dan sengaja ia telanjang agar di belakangnya tak sepi pembeli untuk nembah omzet bensin
Maaf anak kecil ini kujual dalam pameran,siapa saja boleh beli.terserah..yang penting kantong tuan lebih menjanjikan buat jajan sekolah besok
Disekolah ada mata pelajaran mengincar perawan dn mencium ibu guru yang pahanya diperuntukkan siswa dn aku siap bayar SPP tsnps cicilan
Ada foto dipajang dalam WC dan disiram tiap hari jum’at kliwon oleh kiai sepuh tetangga supaya lebih keraamat awet gemuk.
Katanya,foto ini ngasih air AQUA harga 500-an ketika lebih dari lima hari tak makan di Negara asing dahulu kala.
Jika kepasar panyak sorban putih.biasanya dipakai untuk membendungi mentari,tapi aku sering melihat orang sorban malah dikasih amlplop dan ribuan pesawat turun menjemput kedatangannya,tempatnya dihotel,makanan ampur pil koplo,mnum alcohol smpai teller.
Rina sakit kanker payudara cepat masuk dokter anwar .dengan kebaya kental.billboy suster meneklilingi rodnya kembali bertanya ;uangnya sisipkan dulu di map biru itu!,kalau tidak berani tunggu .nagantri saja beberapa bulan disini .aku tutu rumahku,sampai aku muak pndah kesofa.sendirian…
Tidur.hingga leherku tertinggal di muara zamzam.
Ah,aku Junub semalam…!mana sabunku?.


Sumenep,…02-2009.